Kepemimpinan selalu menjadi gairahku sejak kecil. Maklumlah anak sulung. Dan pelajaran pertama tentang kepemimpinan yang selalu kuingat hingga saat ini, berasal dari diskusi ku dengan Papi, waktu aku masih kelas 3 SD. Waktu itu beliau menasehatiku, "Tidaklah mungkin menjadi pemimpin dan memimpin dengan baik tanpa pendukung...!" Konteks pembicaraan papi waktu itu adalah tantangan yang dihadapi golongan minoritas untuk menjadi seorang pemimpin.
Berusaha menjawab dengan "caraku" sendiri, maka aku melatih seluruh sumber daya ku dalam hal organisasi, manajemen, dan kepemimpinan. Aku bergabung dengan berbagai organisasi. Bahkan sewaktu kuliah aku aktif pada lebih dari 7 organisasi sekaligus, dan berhasil menjadi pengurus harian di 4 organisasi yang berbeda. Aku menjadi trainer soft skill & manajemen, hingga mendirikan lembaga pelatihan, sehingga sambil melatih, aku juga bisa terus belajar. Waktu kuliah, aku mengambil terlalu banyak mata kuliah manajemen, sehingga hampir batal lulus, karena mata kuliah pilihan yang majoring akuntansi masih kurang SKS nya, Hehehe.. Waktu bekerja, aku berusaha menyelesaikan deadline dan project sesegeranya, sehingga masih punya waktu mempelajari "ilmu katon" dan mendengarkan sharing orang-orang sukses yang kutemui dalam perjalanan karir, dari berbagai tipe orang, berbagai bidang karir, dan dari berbagai tempat di Indonesia.
GP dan DA, adalah tutor manajemen dan kepemimpinanku yang terakhir. Dengan gaya dan caranya, mereka masing-masing membentukku hingga siap untuk memperoleh kepercayaan mereka : Mempelajari, menganalisa, mempersiapkan, mendirikan, membangun, dan mengelola, sebuah feedlot bisnis, yang memelihara 8.000 ekor sapi impor setiap saat, di asset senilai lebih dari Rp 50 M, pembelanjaan bulanan lebih dari Rp 30 M, sambil mengelola lebih dari 100 orang karyawan, mendidik mereka dari tidak tahu apa-apa, hingga sanggup menjalankan feedlot ini saat kutinggalkan, di lokasi yang orang Medan sendiripun takut mendirikan usaha mereka. Thanks GP, DA atas kesempatan ini.
Dan dari pengalamanku sampai saat ini. Dan dari kisah dan pelajaran yang kuperoleh dari berbagai sumber. Aku menemukan bahwa tidak akan ada seorangpun, dapat menjadi seorang pemimpin yang efektif dan efisien, tanpa dukungan. And yups, papi is right !.
Dukungan yang dimaksud adalah dari skill dan integritasnya, itu yang internal. Sementara dari sisi ekternal, dia harus punya dukungan dari atas, samping, bawah, depan, dan belakang.. lengkap. Tentu kehilangan salah satu dukungan ini tidak menghancurkan kepemimpinan, tetapi akan mengurangi keefektifan dan keefisiensiannya.
Dan kepemimpinan tetap akan bertahan bila ia dapat menciptakan dan menggalang dukungan dari manapun yang bisa ia dapatkan.
Aku mengingat, disetiap kisah suksesku, selalu ada melibatkan seseorang atau suatu pihak lain, yang mendukung dan membantuku. Aku belum pernah mencapai sesuatu tanpa ada pihak lain yang punya andil didalamnya.
Tulisan ini kudedikasikan untuk setiap orang yang pernah membantu, mendukung, mensupport, memback-up, menolong, mendorong, melatih dan menginspirasi diriku. Sehingga aku bisa berada di tempat aku berada saat ini. Dan juga untuk menginspirasikan rekan-rekan yang membaca tulisan ini, agar selalu menjaga mental murid, yang siap diajar, dibentuk, bahkan bila mungkin oleh siapa saja, atau keadaan apa saja, agar rekan-rekan siap menghadapi tantangan kedepan yang akan diberikan oleh kehidupan.......
Salam.
Jumat, 12 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Saranku Will, di alenia kedua di potong, taruh Baca selengkapnya... jadi halaman depan gak terlalu panjang.
BalasHapusAku juga baru mulai ngeblog lage.